Asas Trikon Ki Hajar Dewantara: Kunci Pendidikan Kontekstual dan Berkarakter di Sekolah
Halo, salam dan bahagia Ibu dan Bapak Guru Hebat! Semoga Bapak dan Ibu guru senantiasa dalam keadaan sehat dan semangat untuk terus belajar dan mengembangkan diri. Kali ini, kita akan membahas materi penting tentang Asas Trikon (Kontinuitas, Konvergensi, dan Konsentris) dalam pendidikan, serta contoh penerapannya dalam konteks pembelajaran di kelas.
📚 Apa Itu Asas Trikon?
Asas Trikon merupakan konsep pendidikan yang dikembangkan oleh Ki Hajar Dewantara, tokoh pelopor pendidikan Indonesia. Tiga prinsip utama dalam asas ini adalah:
1. Kontinu (Bersinambung)
Pendidikan harus dilakukan secara terus-menerus, tidak terputus, dan selaras dengan perkembangan zaman dan kehidupan peserta didik.
2. Konvergen (Mengambil Pengaruh Positif)
Pendidikan terbuka menerima pengaruh global, namun tetap disaring agar sesuai dengan nilai-nilai kebangsaan.
3. Konsentris (Berpusat pada Kepribadian Bangsa)
Segala bentuk pembaruan dalam pendidikan harus tetap mempertahankan kepribadian, budaya, dan jati diri bangsa.
🌍 Pendidikan Kontekstual Sesuai Kodrat Alam dan Zaman
Pendidikan bukan sistem statis yang dikelola hanya oleh pusat. Sekolah dan kelas adalah sistem pendidikan kecil yang memiliki konteks dan tantangan berbeda-beda.
Contohnya:
- Sekolah di daerah pantai dapat mengajak murid menanam mangrove untuk mencegah abrasi.
- Sekolah di daerah pegunungan bisa menanamkan kesadaran menjaga hutan agar terhindar dari longsor.
Pendekatan ini menyesuaikan kodrat alam (lingkungan) dan kodrat zaman (kebutuhan zaman) anak.
🧠 Self-Regulated Learning Melalui Pembelajaran Lingkungan
Contoh praktik pembelajaran kontekstual:
- Guru mengajak murid mengamati lingkungan sekolah.
- Diskusi dipicu dengan pertanyaan-pertanyaan kritis seperti: Apa yang kamu lihat? Apa maknanya bagimu?
- Murid berefleksi, menghubungkan dengan pengalaman pribadi, lalu menentukan peran dan kontribusinya terhadap lingkungan.
Melalui proses ini, murid tumbuh menjadi individu yang belajar secara mandiri (self-regulated learning) dan memiliki rasa tanggung jawab sosial.
🛠️ Implementasi Trikon dalam Pembelajaran dan Manajemen Kelas
✅ Kontinu
- Manajemen kelas dan pembelajaran dilakukan secara berkelanjutan dan konsisten.
- Guru memberi ruang bagi murid untuk bertanya, mencoba, dan mengekspresikan ide.
✅ Konvergen
-
Pendidikan dapat memanfaatkan teknologi dari luar, seperti:
-
STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts, Mathematics) tidak selalu tentang robotik. Bisa juga tentang:
- Teknologi pewarna batik
- Teknologi fermentasi tempe
- Teknologi pengawetan ikan
-
✅ Konsentris
- Sekalipun metode berasal dari luar negeri, pendekatan tetap harus berakar pada budaya dan jati diri bangsa.
✍️ Refleksi untuk Guru: Menjadi Fasilitator Pendidikan Berkarakter
Sebagai guru:
-
Kita bukan hanya penyampai materi, tapi juga penuntun pertumbuhan murid.
-
Kita memfasilitasi agar murid:
- Mengenali potensinya
- Memahami lingkungannya
- Menemukan makna dari proses belajarnya
📌 Kesimpulan: Pendidikan Trikon untuk Indonesia yang Mandiri dan Bermartabat
Ki Hajar Dewantara mengajarkan bahwa meski kita terbuka terhadap kemajuan dunia, kita harus memfilter dan menempatkannya secara konsentris dengan budaya Indonesia sebagai pusat. Pendidikan harus kontinu, konvergen, dan tetap berakar pada jati diri bangsa.
Gabung dalam percakapan