Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara membuat Topologi Star Menggunakan Packet Tracer

Pengertian Topologi Star

Secara umum, pengertian topologi adalah struktur aturan yang menggambarkan pola hubungan antara komponen-komponen jaringan, yang meliputi komputer server, komputer client (workstation), hub atau switch, pengkabelan, dan komponen jaringan lainnya.

Berdasarkan topologinya, sebuah jaringan dapat terbagi menjadi beberapa macam. Macam-macam topologi jaringan antara lain topologi bus, ring, star, extended star, mesh, dan hierarki.

Mengutip Membuat Jaringan Komputer di Windows dan Linux oleh Edy Winarno dan Ali Zaki (2014: 43), topologi star atau disebut juga dengan topologi bintang adalah topologi yang menghubungkan beberapa komputer dengan menggunakan piranti sentral, yaitu hub atau switch.

Hub atau switch dalam topologi star berfungsi sebagai pengatur dan pengontrol untuk pengiriman data dari semua komputer yang terhubung dalam jaringan.

Secara sederhana, topologi star adalah topologi yang setiap perangkatnya dihubungkan pada satu perangkat penghubung (sentral) ke perangkat-perangkat lain.

Fungsi topologi star adalah seperti penghubung antara komputer dengan komputer lain dalam jaringan, baik komputer sebagai server maupun komputer sebagai client.

Ciri Topologi Star

Karakteristik atau ciri utama dari topologi star adalah adanya hub atau switch yang menghubungkan setiap server dan komputer client. Mengutip Administratif Jaringan Komputer oleh Ahmodul Hadi (2016: 20), ciri-ciri topologi star lainnya adalah sebagai berikut.

Setiap komputer berkomunikasi langsung dengan hub atau switch. Data lalu lintas mengalir dari komputer ke hub atau switch lalu kembali lagi.

Mudah dikembangkan, karena setiap komputer hanya memiliki satu kabel yang langsung terhubung ke hub atau switch.

Jika satu kabel ke komputer terputus, komputer lain tidak terganggu.

Mudah mendeteksi kesalahan dan memindahkan perangkat-perangkat lainnya.

Kabel yang pendek dapat digunakan karena cukup untuk menangani lalu lintas pada jaringan.

Jenis kabel yang digunakan adalah jenis kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) dan konektor RJ-45.

Jika setiap paket data yang memasuki hub diperluas ke semua perangkat yang terhubung, kinerja jaringan akan menjadi lemah atau rendah.

Kelebihan Topologi Star

Seperti diketahui, setiap topologi memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, sehingga untuk menentukan topologi yang ingin digunakan harus menyesuaikan dengan kebutuhan dalam jaringan. Lalu, apa kelebihan dan kekurangan topologi star?

Berikut ini adalah beberapa kelebihan yang terdapat pada topologi star.

1. Topologi Dapat Digunakan di Banyak Server Komputer

Kelebihan utama penggunaan topologi star adalah mudahnya menambah komputer-komputer baru ke dalam jaringan. Dengan menggunakan topologi star, mengelola server dan sejumlah besar komputer client dapat dilakukan.

Untuk penggunaan komputer di ruangan dalam bangunan yang dapat mencapai 30-50 unit, akses data antarkomputer ini masih bisa ditangani oleh jaringan topologi star.

2. Pemeliharaan Topologi Sangat Ringan

Pemeliharaan topologi star lebih mudah atau lebih ringan dilakukan, yaitu hanya perlu mengamati status server, hub atau switch komputer dengan sebuah kabel yang menghubungkan hub atau switch dengan komputer.

Jika salah satu komputer pengguna rusak dalam jaringan, cukup melihat kondisi kabel yang rusak tanpa harus melihat semua kabel satu per satu. Hal ini akan membuat maintenance menjadi lebih ringan.
3. Kecepatan Transfer dalam Jaringan Komputer Sangat Besar

Dengan menggunakan topologi star dalam jaringan komputer, semua server komputer atau pengguna yang terhubung akan mendapatkan kecepatan dan transfer data yang sama. Ini akan meningkatkan efisiensi penggunaan jaringan.

4. Dapat Menggunakan Berbagai Jenis Kabel

Topologi star sangat kompatibel dengan beberapa jenis kabel dalam jaringan komputer.

5. Mempermudah dalam Pengembangan

Jaringan komputer yang menggunakan topologi star mudah dikembangkan. Jika ingin menambah jumlah pengguna dan komputer client, pengguna hanya perlu membeli kabel baru dan dapat terhubung langsung ke hub atau switch yang digunakan sebagai transmisi data pusat di jaringan yang telah dibuat.

Selain itu, topologi star memiliki akses kontrol terpusat dan kemudahan deteksi serta isolasi kesalahan atau kerusakan dalam pengelolaan jaringan.

6. Kemudahan Pengoperasian Jaringan

Penggunaan dan penerapan topologi star saat membentuk jaringan komputer sangat mudah, sehingga banyak yang memilih untuk menggunakan topologi star dalam pembangunan jaringan komputer.

Kekurangan Topologi Star

Berikut ini adalah beberapa kekurangan yang terdapat pada topologi star.

1. Membutuhkan Banyak Kabel

Salah satu kekurangan dari topologi star adalah boros dalam pemakaian kabel. Penggunaan banyak kabel ini untuk menghubungkan pengguna atau komputer client ke hub atau switch.

2. Hub atau Switch Membutuhkan Banyak Perhatian

Hub atau switch dalam topologi star adalah perangkat keras yang memiliki fungsi utama sebagai terminal pusat. Oleh sebab itu, pemeliharaan alat ini sangat penting.

Jika ada kerusakan pada komponen hub atau switch, koneksi dan transfer data di semua jaringan tersebut akan mengalami gangguan dan kerusakan. Ini tentunya akan melumpuhkan jaringan pada setiap komputer.

3. Lalu Lintas yang Padat Dapat Mengurangi Kecepatan Data

Pada topologi star, jika terdapat sebuah lalu lintas yang sangat padat, kecepatan transfer data dan kualitas jaringan komputer akan berkurang. Dengan begitu, banyak bahan yang harus digunakan untuk membangun kembali topologi star.

Artinya, biaya yang dikeluarkan akan lebih tinggi daripada jenis topologi lain. Jumlah kabel yang digunakan dan penggunaan hub atau switch dapat membuat biayanya bertambah mahal.



Posting Komentar untuk "Cara membuat Topologi Star Menggunakan Packet Tracer"